CONTOH KARYA TULIS/ PROPOSAL WIRAUSAHA KULINER (PRAKARYA & KEWIRAUSAHAAN)


























PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

Dunia bisnis merupakan dunia yang sangat menguntungkan namun disisi lain juga memiliki tantangan tersendiri. Terutama, dari persaingan yang sangat ketat dari rival yang sejenis ataupun tidak. Diperlukan kerja keras dan keuletan yang mempuni agar bisnis dapat berkembang dan meningkat. Hal seperti itulah mengapa kami sangat merasa tertantang dan tertarik dengan bisnis, walaupun terbayang dengan ketidakpastian maupun kegagalan yang dapat terjadi kapan saja karena faktor yang memungkinkan gagalnya bisnis.
Dari landasan tersebut kami pun membidik dunia kuliner. Mengapa demikan? Karena berdasarkan pengamatan kami, sisi kuliner merupakan hal yang cukup menjanjikan disisi lain sebagai faktor kebutuhan manusia akan konsumsi. Sehingga kamipun melakukan bisnis kuliner ini sebab berdasarkan pengamatan kami masyarakat tidak akan pernah bosan dengan kuliner. Kami juga membagi konsumen dengan beberapa tingkatan yakni, 1) The Loyal Consumen yakni konsumen yang rela mengeluarkan dana lebih demi terpenuhinya selera dan kebutuhan mereka akan kuliner . 2) The Straught Consumen yakni konsumen akan menghabiskan dananya hanya untuk mengkonsumsi makanan yang menurutnya sudah sesuai dengan selera mereka, sehingga mereka akan jarang untuk mencoba tempat yang baru.
Oleh karena itu kami menganalisa bahwa untuk menghadapi tipe-tipe konsumen tersebut adalah rumah makan ataupun produsen, harus memepertahankan cita rasa mereka sebagai pilihan konsumen agar konsumen ataupun pasar dapat bertahan dengan  rumah makan pilihanya disisi lain produsen dapat menjaga ke-existanse mereka dalam bidang kuliner. Inovasi pada menu juga nampaknya perlu dilakukan agar konsumen ridak merasa bosan dengan menu yang ada namun di imbangi dengan cita rasa yang kuat sehingga lebih meyakinkan kepada konsumen dan konsumen pun dapat memiliki menu rekomendasi baru. Pemberian nama yang unik pada menu juga sebagai faktor yang mendukung kesuksesan karena konsumen dapat mengingat secara mudah.

B.    Deskripsi Bisnis Kami

Bisnis ini didasari oleh kesukaan kami terhadap kuliner ayam, yang memang disukai oleh khalayak pada umumnya bahkan dari berbagai usia. Karakter ayam yang dapat dengan mudah diolah menjadi menu apa saja, merupakan faktor kedua yang mendorong kami untuk memilih segmen bisnis jenis ini. Kami pun memilih ayam bakar karena mudah diolah, disukai oleh khalayak banyak dan bahan baku yang mudah dicari dan efisien atau tidak memerlukan mengeluarkan budget yang besar untuk memulainya.
Rasa pedas menjadi pilihan kami untuk digabungkan dengan ayam bakar karena  rasa pedas yang menjadi penambah selera makan serta merupakan favorit pasar. Kami juga menginovasikan ayam bakar yang pada umumnya hanya dikonsumsi dengan cara di-cocol dengan sambel kacang, terasi, ataupun kecap. Kami melakukan inovasi dengan menggunakan bumbu sambal matah sebagai ciri khas masakan tradisional bali dengan sambal tradisional yang di-ulek agar cita rasa tetap terjaga.
Dari segi nama, kami pun membuat nama yang sedikit unik seperti yang dijelaskan sebelumnya agar masyarakat dapat mengingat kami karena sejatinya nama merupakan identitas tersendiri pada setiap usaha tentunya. Kami memilih kata “Ayam Bakar Pandawa” karena kami mendirikan usaha kuliner ini atas usaha kelompok kami yang berjumlah lima orang.

C.    Visi dan Misi

Visi :

Menjadi jembatan antara selera dengan keinginan masyarakat akan ayam bakar yang terinovasi dan bercita rasa namun dengan harga yang ekonomis dan mudah dijangkau oleh siapapun.

Misi :
-    Menjaga dan meningkatkan kualitas Ayam Bakar
-              Bekerjasama dengan peternak ayam sehat yang terpecaya
-    Melakukan inovasi terbaru namun diseimbangi dengan rasa yang meyakinkan
-    Menjaga konsistensi rasa
-     Menjual menu dengan harga yang terjangkau sehingga dapat dinikmati siapapun
-     Membantu memperbaiki gizi dan tingkat konsumsi daging ayam di masyarakat menengah kebawah
-     Menyediakan ayam dengan kadar gizi yang cukup
-     Membuka cabang ditempat yang mudah dijangkau

D.    Peluang Pasar

Peluang pasar untuk wirausaha kuliner di Kota Negara memiliki peluang yang cukup menjanjikan. Hal Ini di karenakan bisnis kuliner di Kota Negara belum overload, terlebih lebih Kabupaten Jembrana merupakan jalur arus wisatawan domestik dari Pulau Jawa yang berlibur ke Pulau Bali, sehingga kebanyakan wisatawan yang dari jauh tersebut akan transit di Kota Negara untuk beristirahat dan sebagainya.








ANALISIS BIAYA
A.    Biaya Tetap

Biaya tetap merupakan perkiraan biaya yang digunakan untuk memenuhi benda benda yang bersifat tetap/ berumur relatif panjang.  Berikut daftar biaya tetap dalam wirausaha kuliner ayam bakar :

Gedung    25.000.000    1 unit    25.000.000
Peralatan masak dan penyajian        1 set    5.000.000
Peralatan gedung (Meja, Kursi,dll)    700.000    10 set    7.000.000
Biaya instalasi alat listrik     500.000    1 set    500.000
Biaya lainnya            1.000.000
JUMLAH    38.500.000

B.    Biaya Tidak Tetap
Biaya tidak tetap merupakan perkiraan biaya yang digunakan untuk memenuhi benda/ barang yang digunakan dalam satu periode.
*1 Periode  adalah 1 Bulan (30 hari)

Pembelian daging ayam     30.000    300 ekor    9.000.000
Bumbu dapur dan bahan penolong/ bahan tambahan (diakumulasikan)            3.000.000
Biaya tidak tetap lainya            500.000
JUMLAH    12.500.000








C.    Perhitungan Rugi Lab
a
Biaya yang dikeluarkan dalam satu periode (30 hari) adalah sebesar Rp 17.000.000.

Hasil Penjualan :
Perkiraan ayam bakar yang terjual per hari adalah 50 porsi @ Rp 20.000 yang mendapat hasil penjualan kurang lebih Rp 1.000.000
Perkiraan omzet penjualan ayam bakar per bulan (Rp 1.000.000 x 30 hari) adalah
Rp 30.000.000

Perhitugan Rugi Laba :
Omzet penjualan – Biaya dalam satu periode
Rp 30.000.000 – Rp 12.500.000 = Rp 17.500.000
Jadi untuk waktu balik modal atas biaya tetap yang dikeluarkan pada awal pendirian usaha sebesar Rp 38.500.000 adalah kurang lebih selama 3 bulan, karena keuntungan yang diperoleh per periode (30 hari) adalah Rp 17.500.000
PELAKSANAAN WIRAUSAHA
A.    Penentuan Lokasi Usaha


Lokasi    :Jalan Utama Denpasar – Gilimanuk kawasan Kota Negara
Alasan        :Karena salah satu diantara kami memiliki tanah di Jalan Utama Denpasar - Gilimanuk Kabupaten Jembrana dan jalan tersebut merupakan jalur arus wisatawan domestik dari Pulau Jawa yang berlibur ke Pulau Bali, sehingga kebanyakan wisatawan yang dari jauh tersebut akan transit di Kota Negara untuk beristirahat dan sebagainya.
.
B.    Proses Pembuatan 
  •  Bahan untuk ayam bakar :
1 ekor ayam, potong – potong
2 siung bawang putih, haluskan
2 cm jahe, haluskan
1/4 sdt garam
1/4 sdt merica bubuk
  • Bahan untuk sambal matah :
8 butir bawang merah,iris tipis
2 batang serai, ambil bagian putihnnya, iris tipis
5 buah cabai rawit merah, iris tipis
4 lembar daun jeruk, iris tipis
1/2 sdt terasi bakar
1/2 sdt garam
1/4 sdt gula pasir
50 ml minyak goreng panas
1 sdm air jeruk nipis
  • Cara Membuat:
a)    Kukus ayam selama 15 menit hingga tekstur dagingnya
empuk kemudian angkat.






b)    Lumuri ayam dengan bawang putih,
 jahe, garam, dan merica bubuk.











c)    Diamkan selama kurang lebih 30 menit
hingga bumbu meresap.












d)    Bakar ayam diatas bara api sambil sesekali dibalik hingga matang kemudian angkat.








e)    Sambal matah: Remas-remas semua bahan yang diiris. Tambahkan terasi, garam, dan gula pasir. Aduk rata. Tuang minyak goreng panas dan tambahkan air jeruk nipis. Aduk rata.


f)    Penyajian: Tata ayam di atas piring saji, tambahkan sambal matah di atasnya, sajikan.


SISTEM DAN STRATEGI PEMASARAN
A.    Target Pasar


Target pasar kami adalah semua kalangan masyarakat baik anak kecil maupun dewasa karena harga kami yang cukup terjangkau serta wisatawan domestik dari pulau Jawa yang akan berlibur ke Bali yang melintas di Jalur utama Denpasar - Gilimanuk.

B.    Strategi Pemasaran


1.    Pengembangan Wilayah Pemasaran
Untuk pemasaran kami sudah membuka warung makan di seputaran kota negara dan apabila usaha kami lancar dan diterima oleh masyarakat kami bisa saja membuka peluang membuka cabang baru di kota kota lain di Bali pada khususnya dan Indonesia pada umumnya

2.    Kegiatan Promosi

Kami berencana untuk mempromosikan produk kuliner  kami sendiri melalui situs jejaring sosial, sehingga semua masyarakat mengetahui dan  mengakses produk kami. Dan kami juga berusaha untuk menyediakan pelayanan delivery order kepada pelanggan untuk kedepannya.

3.    Strategi Penetapan Harga
Kami menetapkan harga berdasarkan perhitungan jenis bahan baku yang digunakan serta tingkat kepuasaan pelanggan. Namun demikian kami memiliki prinsip bahwa meskipun menggunakan bahan baku bermutu tinggi, kami tetap menyajikan produk dengan harga yang cukup terjangkau. Adapun harga yang kami patok untuk satu porsi komplit Ayam Bakar Sambel Matah ini adalah Rp 20.000,-















ANALISIS SWOT DAN RESIKO USAHA

A.    Dampak Terhadap Masyarakat Sekitar


•    Memenuhi permintaan dan selera masyarakat terhadap ayam bakar
•    Membantu memajukan industri peternakan ayam potong

B.    Analisis Resiko Usaha

•    Harga bahan baku yang cukup fluktuatif
•    Modal dan dana yang minim
•    Adanya Pesaing

C.    Analisis SWOT

STRENGTH (KEKUATAN):.

Halal
Terjangkau
Terjamin
Rasa yang pedas, unik, enak dan menggoda
Tampilan ayam yang meningkatkan selera makan

WEAKNESS (KELEMAHAN):.
Minim pengalaman usaha
Produk masih terlampau baru
Belum mampu memproduksi jumlah massal
Sarana dan prasarana yang masih sederhana
OPPORTUNITIES (PELUANG):.
Jumlah pasar penyuka ayam yang cukup besar
Bahan baku mudah didapatkan
Mudah diolah
Tidak memerlukan modal yang besar
Dunia kuliner masih digemari  pasar

THREAT (ANCAMAN)

Persaingan produsen antar ayam bakar yang cukup banyak jumlahnya
Harga bahan baku dan bumbu yang cukup fluktiatif


Tidak ada komentar:

Posting Komentar